Dulu aku buta syariat
Menyangka konde bagian dari etika penampilan seorang muslimah
Nyatanya tidak, menutup keindahanlah yg menjadi perintah Tuhanku, karena aku seorang muslim
Dulu aku buta syariat, sekalipun terlahir islam. Namun suara azan adalah pengingat lima kali sehari bagi hati yg kosong. Lebih kurindu melebihi kerinduan pada lantunan apapun
Dulu aku begitu pandir, menyangka sabda bisa dilawan dgn akal. Namun ternyata aku celaka!
Tanpa sadar, kutelanjangi kebencian dan kebodohan atas Kalam Tuhanku, karena Dia adalah pemilik jiwa yg berhak atas penghambaanku.
Duh, aku semakin ketakutan, karena ancaman begitu jelas di dalam Kitab Suciku
Bahwa siksaan dan kekafiran adalah balasan bagi setiap yg ingkar lagi mengolok-olok. Dan neraka akan mengekalkan......
Kini aku semakin yakin dan butuh syariatku
Bahwa menutup keindahan wanita adalah bagian dari Iman, bukan budaya. Bahwa konde yg tergelung tinggi adalah perbuatan terlaknat!
Dan saya bangga menanggalkannya......
Kalau tak tahu syariat, usah bernyanyi
Diam itu lebih selamat bila tak jua mengerti.
Karena Perintah Tuhanku tak akan ada tandingannya. kecuali dari dua jenis manusia: Bodoh dan angkuh penentang!
Dulu ku bodoh dan buta syariat
Menyangka pahala dan siksa hanyalah hikayat berdebu pengantar tidur
Namun sekarang setiap kisah kematian adalah ketakutan terdahsyat yg memaksa sadarku
Aku buta dahulu, namun Imanlah yg membuatku bisa melihat keindahan syariat agamaku!
#PuisiMuslimahIndonesia
Ozye Al Mahdaly
Tidak ada komentar:
Posting Komentar