Sabtu, 02 Maret 2019

UMROH

Doa doa Umroh Versi Pendek

Doa doa Umroh Versi Pendek


Sebenarnya tidak ada dzikir khusus yang harus dibaca, namun Rasulullah telah mencontohkan doa-doa tersebut, sehingga bila kita memang sangat memungkinkan untuk menghafal atau membaca doa-doa yang panjang dengan mengikuti pembimbing tidak apa-apa.

Bagi orang tua atau anak-anak yang ingin melakukan ibadah umroh namun kesulitan untuk menghafalkan doa-doa panjang tersebut di atas dapat mengikuti doa-doa pendek berikut ini.

1. Berihram dari Miqat dengan Mengucapkan Niat Melakukan Ibadah Umroh (Talbiah Umroh)

لَبَّيْكَ عُمْرَة

Artinya: “labbaik ‘umroh” (aku memenuhi panggilan-Mu untuk menunaikan ibadah umrah)
Catatan: Apabila Anda ragu dapat menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah umroh karena sakit atau halangan lainnya, maka sesudah mengucapkan kalimat diatas, Anda dapat dapat menambahkan kalimat berikut:

اللَّهُمَّ مَحِلِّي حَيْثُ حَبَسْتَنِي

“Allahumma mahilli haitsu habastani.” (Artinya: Ya Allah, tempat tahallul di mana saja Engkau menahanku).

Kalimat diatas dapat diucapkan baik saat berumroh atau melakukan ibadah haji apabila jamaah terhalang menyempurnakan manasiknya maka ia diperbolehkan bertahallul dan tidak wajib membayar dam atau denda dengan menyembelih seekor kambing.
Membaca dan Memperbanyak Talbiah
Setelah mengucapkan “talbiah umrah” dilanjutkan dengan membaca dan memperbanyak talbiah berikut ini. Usahakan untuk mengeraskan suara bagi laki-laki namun bagi perempuan perlahan saja hingga tiba di Makkah.
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَك لَبَّيْكَ ، إنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَك وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَك

“Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syariika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata, laka wal mulka, laa syariika lak”.

(Artinya: Aku menjawab panggilan-Mu ya Allah, aku menjawab panggilan-Mu, aku menjawab panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku menjawab panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan kekuasaan hanya milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu.)
2. Doa Memasuki Masjidil Haram
Saat memasuki Masjidil Haram dahulukan masuk dengan kaki kanan dan membaca doa masuk masjid di bawah ini:

اللَّهُمَّ افْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ.

“Allahummaf-tahlii abwaaba rohmatik” (Artinya: Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu).
3. Doa Thawaf
Sebelum melakukan thawaf, para jamaah menuju ke Hajar Aswad. Di depan Hajar Aswad jamaah membaca “Allahu akbar” atau “Bismillah Allahu akbar” lalu mengusapnya dengan tangan kanan dan menciumnya.

Namun bila keadaan tidak memungkinkan untuk melakukannya karena berdesak-desakan, maka jamaah cukup mengusap Hajar Aswad dan mencium tangan yang mengusapnya.

Bila hal tersebut tetap tidak memungkinkan jamaah dapat memberi isyarat ke arah Hajar Aswad dengan tangan, namun tidak perlu mencium tangan yang memberi isyarat. Hal ini dilakukan berulang pada setiap putaran thawaf.
Thawaf sebanyak 7 putaran dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir tempat itu pula. Disunnahkan untuk berlari-lari kecil pada 3 putaran pertama dan berjalan biasa pada 4 putaran terakhir. Agar anda mudah mengingat jumlah bilangan thawaf, Anda dapat mengenakan 7 gelang karet di tangan kanan, setiap selesai satu putaran pindahkan ke gelang kiri.
Disunnahkan mengusap Rukun Yamani pada setiap putaran thawaf. Namun tidak dianjurkan mencium Rukun Yamani, apabila tidak memungkinkan untuk mengusapnya, maka tidak perlu memberi isyarat dengan tangan sebagaimana kita lakukan di Hajar Aswad.

Saat berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswaad, jamaah disunnahkan membaca doa di bawah ini:

رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Robbana aatina fid dunya hasanah, wa fil aakhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” (Ya Rabb kami, karuniakanlah pada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta selamatkanlah kami dari siksa neraka). (QS. Al Baqarah: 201)

Pada saat thawaf, tidak ada dzikir atau bacaan tertentu selain doa di atas, jamaah dapat membaca ayat-ayat Al Qur’an atau doa dan dzikir lain yang jamaah bisa.

Setelah melakukan thawaf, menutup kedua pundaknya, lalu menuju makam Nabi Ibrahim sambil membaca doa berikut ini:

وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى

“Wattakhidzuu mim maqoomi ibroohiima musholla” (Artinya: Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat) (QS. Al Baqarah: 125).

Di belakang Maqom Ibrahim, jamaah melakukan sholat sunnah thawaf 2 rakaat. Pada rakaat pertama setelah membaca surat Al Fatihah lalu membaca surat Al Kaafirun dan pada rakaat kedua setelah membaca Al Fatihah membaca surat Al Ikhlas.

Disunnahkan minum air zam-zam dan menyiram kepala dengannya setelah sholat sunnah thawaf.

Setelah minum air zam-zam, kembali ke Hajar Aswad, bertakbir lalu mengusap atau menciumnya. Bila tidak memungkinkan dapat memberi isyarat ke arah Hajar Aswad seperti pada saat awal thawaf.

Setelah melakukan thawaf, jamaah akan menuju Bukif Shofa untuk melakukan Sa’i.
4. Doa Sa’i
Sebelum tiba, mendekati Shofa, jamaah membaca doa’:

إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ

“Innash shafaa wal marwata min sya’airillah” (Artinya: Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah) (QS. Al Baqarah: 158).

Setelah itu mengucapkan

نَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللَّهُ بِهِ

“Nabda-u bimaa bada-allah bih”.

Naik bukit Shofa lalu menghadap ke arah Ka’bah hingga melihatnya (jika hal tersebut memungkinkan), lalu membaca doa’:

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ
Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan segala pujian untuk-Nya. Dia yang menghidupkan dan yang mematikan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata. Dialah yang telah melaksanakan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan mengalahkan tentara sekutu dengan sendirian.”

Bacaan doa ini diulang hingga 3x dan jamaah dapat membaca doa lain yang ia bisa di antara pengulangan-pengulangan.

Turun lalu menuju ke Shafa dengan berjalan di tempat yang ditentukan untuk berjalan dan berlari bagi laki-laki di tempat yang ditentukan untuk berlari, lalu naik ke Shafa dan lakukan seperti semula, dengan demikian terhitung dua putaran. Lakukan sampai 7 kali dan berakhir di Marwah.

Versi detail dari paragraf di atas:
Lalu turun dari Shafa dan berjalan menuju ke Marwah. Disunnahkan agar jamaah laki-laki berlari-lari kecil dengan cepat dan sungguh-sungguh di antara 2 tanda hijau yang berada di Mas’a (tempat Sa’i), lalu berjalan biasa menuju Marwah dan menaikinya.
Setiba di Marwah, lakukan hal yang sama seperti yang dilakukan saat di Shofa, yaitu menghadap kiblat, bertakbir, membaca dzikir yang sama dan berdo’a sesuai dengan kehendaknya. Perjalanan dari Shafa ke Marwah dihitung satu putaran.
Turun lalu menuju ke Shafa dengan berjalan di tempat yang ditentukan untuk berjalan dan berlari bagi laki-laki di tempat yang ditentukan untuk berlari, lalu naik ke Shafa dan lakukan seperti semula, dengan demikian terhitung dua putaran.
Lakukan sampai 7 kali dan berakhir di Marwah.

Meski jamaah dapat membaca doa apapun, namun bila mampu dan hafal, dapat membaca doa berikut ini:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ

“Allahummaghfirli warham wa antal a’azzul akrom” (Artinya: Ya Rabbku, ampuni dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa dan Maha Pemurah).
5. Doa Tahallul

Setelah Sa’i, maka jamaah dapat bertahallul dengan memendekkan seluruh rambut kepala atau mencukur gundul. Adapun bagi wanita, cukup dengan memotong rambutnya sepanjang satu ruas jari.

Sesudah melakukan tahallul, maka selesai sudah seluruh rangkaian ibadah umroh dan para jamaah diperbolehkan melakukan hal-hal yang dilarang selama ihram.

Selasa, 03 April 2018

Rintihan Neraka Ibu Indonesia

@ *Rintihan Neraka Ibu Indonesia* @
✍🏻 *Muhammad Ikhwan Jalil*

Sukma , demikian engkau dipanggil

Namun adakah sukma bersemayam padamu ?

Hanya Allah yang Maha Tahu

Kau mengaku tak tahu Syariat sang Pencipta

Namun demikian terusiknya engkau  dgn kumandang alunan Surga

Hingga kidung tak tentu rimba lebih indah di telinga

Ataukah secuil telingamu adalah lembar kekufuran dari kerak neraka

Kagummu pada aurat yang tergerai membuatmu resah atas muslimah , wanita dgn iman di dada

Yang setia hingga hijab bahkan cadar membungkus dirinya

Ataukah kau sedang meminjam
mata Iblis sang durjana

Hingga Ibu Indonesia kau buat merintih dari neraka

kau telah tua , sanggulmu tak bisa menutupi keriputmu

Tidakkah lebih bijak kau tutup tusuk kondemu dengan mukena

Dan hapus alis palsumu lalu rapatkan di atas sajadah ?

Mohon ampunan pada Allah Penguasa setiap jengkal Indonesia dan semesta

Sukma , tak tahukah kau akan sejarah Nusantara ?

Sebelum ada kata Indonesia , kumandang adzan telah bergema.

Menyatu dalam dada para syuhada , yang darahnya membasahi karsa

Demi kata dalam lantunan adzan yg terindah yang kau hina

Asyhadu allaa ilaha illallah
Asyhadu annaa muhammadar rasulullah ...

Tak pernahkah kau tahu bahwa
Takbir bung Tomo menggelegar membuat sukma para pemuda bergelora ?!

Llsan syaithani memang bisa terdengar indah , jika terdorong dari sukma tanpa getar taqwa,

Sudahlah , anak- anak iblis riang  berbaris gembira

Menyambut rintihan Ibu Indonesia
dari neraka

Namun perlahan dulu wahai bunda yang merana

Indonesia bukan tempat anda

Karena disini , di tanah Nusantara

Telah menghunjam akar Taqwa , berbuah ranum tiada tara

Karena di sini , di tanah Nusantara,
Semilir angin mengeja titah Sang Maha Bijaksana

Karena merdekanya adalah : adalah atas berkat Allah Yang Maha Kuasa

Hamba Allah
Yang lahir dari rahim
Ibu Indonesia yg setia dengan mukena .

Sukma Bodoh dan Jujur

*SUKMA BODOH YANG JUJUR*

OLEH : *MASRI SITANGGANG*

_BANGGAKU  PADA SUKMA_
_BERANI TEGAK DI DEPAN JUTAAN PASANG MATA_
_TUNJUKKAN KEBODOHAN YANG TAK BERTARA_
_TENTANG SYARIAT  DARI YANG MAHA MULIA_

_AKU BANGGA PADA SUKMA_
_YANG JUJUR TENTANG KETOLOLANNYA_
_MEMBANDINGKAN SYARIAT DENGAN KONDE DI KEPALA_
_SUARA AZAN DENGAN KIDUNG  IBU-IBU_

_KU TAU RASA DAN PIKIRAN SUKMA _
_YANG TAK MAMPU NIKMATI SYARIAT ILAHI_
_GAGAL  ARTI KARENA TAK BERILMU_
_TUMPAHKAN RASA DALAM PUISI TANPA MAKNA_

_DUHAI, LIHATLAH  SUKMA_
_BELATUNG TAK BISA RASAKAN NIKMATNYA  GULAI_
_BANGKAI LEBIH SEDAP DARI RENDANG_
_COMBERAN JOROK LEBIH NIKMAT DARI JUICE KUINI_
_BAU BUSUK LEBIH IA SUKAI DARI WEWANGIAN_

_BANGGAKU PADAMU SUKMA_
_BERANI  JUJUR TETANG KEBODOHANMU_
_PILIH JADI BELATUNG DARI PADA MANUSIA_ 
¬_NIKMATI “BANGKAI” DARI PADA  GULAi_

_TERIMAKASIHKU PADA SUKMA_
_MELALUINYA KUDAPAT PELAJARAN BERARTI_
_ORANG TOLOL BISA LAHIR DARI PEJUANG NEGERI_
_DARI TOKOH  YANG KAWAN-LAWAN MENYEGANI_
_JANGAN TERKECOH  JANGAN DIIKUTI_
_SAMPAI IA BISA MENGERI HIDUP YANG BERARTI_

MEDAN, 03 APRIL 2018

Kamu Tak Tau Syariat

Puisi Ustadz Felux Siaw

Kamu Tak Tahu Syariat

Kalau engkau tak tahu syariat Islam, seharusnya engkau belajar bukan berpuisi, harusnya bertanya bukan malah merangkai kata tanpa arti

Bila engkau mau mengkaji, engkau akan memahami bahwa hijab itu bukan hanya pembungkus wujud, tapi bagian ketaatan, sebagaimana saat engkau ruku dan sujud

Engkau juga akan mengerti, bahwa membandingkan konde dan cadar itu perkara menggelikan, sebab yang satu ingin terjaga, yang lain malah mengumbar

Kalau engkau tak tahu syariat Islam, hal paling pintar yang engkau lakukan adalah diam. Sebab bicara tanpa ilmu itu menyesatkan, berjalan tanpa pelita di gelap malam

Pastinya juga engkau tak tahu bahwa negeri ini dibangkitkan darah perlawanannya oleh kalimat takbir, yang enam kali dilantangkan dalam azan yang engkau tuduh tak lebih merdu dibanding kidung ibu

Tanpa Islam tak ada artinya Indonesia, maka dimulakan negeri ini dengan "Atas berkat rahmat Allah". Islam adalah ruh Indonesia, nyawa Indonesia

Takkan berdaya wanita Indonesia tanpa Islam, yang telah menuntun mereka dari gelapnya penjajahan menuju cahaya kemerdekaan. Dari sekeder pelengkap jadi tiang peradaban

Dan kini aku menggugat dirimu, mempertanyakan dirimu, siapa kamu sebenarnya? Mengapa cadar dan azan begitu mengganggu dirimu, membuat engkau resah? Yang kutahu, hanya penjajah yang begitu

Tak paham konde, tak mampu berkidung, tak jadi masalah. Tapi tak tahu syariat mana bisa taat? Tak Indonesia tetap bisa menghuni surga, tak Islam maka tak ada lagi penolong di satu masa yang tak ada keraguan di dalamnya

Kalau engkau tak tahu syariat. Mari sini ikut melingkar dan merapat. Akan aku sampaikan biar engkau pahami, bagi mereka yang beriman, tak ada yang lebih penting dari Allah dan Rasul-Nya

Cc @yukngajiid @hijabalila

Dulu Aku Buta Syariat

Dulu aku buta syariat
Menyangka konde bagian dari etika penampilan seorang muslimah

Nyatanya tidak, menutup keindahanlah yg menjadi perintah Tuhanku, karena aku seorang muslim

Dulu aku buta syariat, sekalipun terlahir islam. Namun suara azan adalah pengingat lima kali sehari bagi hati yg kosong. Lebih kurindu melebihi kerinduan pada lantunan apapun

Dulu aku begitu pandir, menyangka sabda bisa dilawan dgn akal. Namun ternyata aku celaka!

Tanpa sadar, kutelanjangi kebencian dan kebodohan atas Kalam Tuhanku, karena Dia adalah pemilik jiwa yg berhak atas penghambaanku.

Duh, aku semakin ketakutan, karena ancaman begitu jelas di dalam Kitab Suciku

Bahwa siksaan dan kekafiran adalah balasan bagi setiap yg ingkar lagi mengolok-olok. Dan neraka akan mengekalkan......

Kini aku semakin yakin dan butuh syariatku
Bahwa menutup keindahan wanita adalah bagian dari Iman, bukan budaya. Bahwa konde yg tergelung tinggi adalah perbuatan terlaknat!
Dan saya bangga menanggalkannya......

Kalau tak tahu syariat, usah bernyanyi
Diam itu lebih selamat bila tak jua mengerti.

Karena Perintah Tuhanku tak akan ada tandingannya. kecuali dari dua jenis manusia: Bodoh dan angkuh penentang!

Dulu ku bodoh dan buta syariat
Menyangka pahala dan siksa hanyalah hikayat berdebu pengantar tidur
Namun sekarang setiap kisah kematian adalah ketakutan terdahsyat yg memaksa sadarku

Aku buta dahulu, namun Imanlah yg membuatku bisa melihat keindahan syariat agamaku!

#PuisiMuslimahIndonesia

Ozye Al Mahdaly

Selasa, 14 November 2017

Ayat kursi





 اللّٰـهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ
Allah tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya
ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ
Tidak mengantuk dan tidak tidur
 ۗ لَّهُۥ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ
MilikNya lah apa yang di langit dan di bumi
ۚ مَن ذَا الَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۦ
Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izinNya?
ۖ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ
Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang meraka
 ۚ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ
Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya
  ۖ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ
Kursi Allah meliputi langit dan bumi
وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ  وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيمُ
Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar
(Ayat Kursi, QS : Al-Baqarah : 255)

UMROH

Doa doa Umroh Versi Pendek Doa doa Umroh Versi Pendek Sebenarnya tidak ada dzikir khusus yang harus dibaca, namun Rasulullah telah menco...